Jumat, 11 Januari 2013

Peres: Israel Enggan Berdamai dengan Dunia Islam

Foto : Presiden Israel Shimon Peres (zimbio)
Foto : Presiden Israel Shimon Peres (zimbio)
TEL AVIV - Presiden Israel Shimon Peres mengakui sendiri bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak mau berdamai dengan dunia Islam. Peres mengatakan, Israel justru memicu terjadinya perlawanan dari Palestina.

"Bila tak ada keputusan yang diplomatis, Palestina akan kembali menggunakan aksi teror. Pisau, ranjau, dan bom bunuh diri," ujar Peres, seperti dikutip New York Times, Jumat (11/1/2013).

"Ketenangan yang sudah dinikmati Israel selama beberapa tahun ini tidak akan berlanjut, karena warga setempat tidak menghendaki adanya kekerasan. Mereka akan terus ditekan oleh dunia Arab untuk berperang, uang dan senjata akan diberikan kepada mereka," paparnya.

Peres menambahkan, banyak negara di dunia ini yang pada akhirnya mengecap Israel sebagai Negara Rasis. Peres mengingatkan kembali bahwa, peperangan antara Israel dan gerilyawan Palestina akan sulit dihentikan.

Sebagai kepala negara Israel, Peres kurang menyetujui kebijakan pembangunan pemukiman yang digagas Netanyahu. Menurutnya, kebijakan itu justru akan beresiko tinggi bagi Negeri Yahudi karena Amerika Serikat (AS) jelas-jelas mengecam kebijakan itu.

"Tentu saja dia (Presiden AS Barack Obama) menuntut berakhirnya proyek pembangunan pemukiman itu dan dia mendapatkan respons negatif. Mereka (Netanyahu) adalah pihak yang patut disalahkan atas aktivitas pembangunan pemukiman ini. Presiden Obama berpikir, perdamaian harus dibuat oleh Israel dengan dunia Islam. Kami, Negara Israel, tidak berpikir sampai di situ," imbuhnya.

"Kita tidak bisa kehilangan dukungan dari AS, yang sudah memberikan kekuatan lobi bagi Israel di tataran internasional," tegas Peres.

Peraih Nobel Perdamaian itu menggambarkan Israel sebagai satu pohon yang berada di tengah padang pasir, bila Israel terus mengabaikan peringatan dunia atas proyek pemukiman itu. Peres yakin, AS akan kehilangan kepercayaan dengan Israel.

Pria berusia 89 tahun itu diangkat sebagai Presiden Israel pada 2007. Peres adalah salah satu politisi moderat di Negeri Yahudi yang sudah pernah menjadi perdana menteri.

Pernyataan-pernyataan Peres sangat bertentangan dengan Netanyahu yang berasal dari partai ekstrim kanan Likud. Meski demikian, peran presiden di Israel hanyalah simbolis dan presiden harus menjauh dari kepentingan partai.