Minggu, 18 November 2012

Dihadang Cuaca Buruk, Cak Imin Nekat ke Lokasi Transmigrasi


Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)
Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Kota Pangkalan Bun sepanjang hari, tak menghalangi tekad Menteri Tenaga Kerja danTransmigrasi untuk menyambangi lokasi permukiman transmigran di Kumai Seberang, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Minggu (18/11).

Saat Muhaimin memulai perjalanan dari rumah Bupati Kota Waringin Barat Ujang Iskandar langit masih cerah. Namun, setibanya di Dermaga Taman Nasional Tanjung Puting, hujan deras pun menerjang.

Alhasil, rombongan Menteri dan Bupati pun terjebak hujan deras saat menyusuri sungai Teluk Kumai. Tapi acara harus tetap digelar. Cak Imin pun memerintahkan untuk tetap melanjutkan perjalanan karena teringat dengan para transmigran yang sudah menunggu di lokasi.

"Mereka lebih menderita dibanding kita di sini. Dari pagi sudah siap-siap. Ibu-ibu malah sudah memasak. Kalau kita tunda, mereka akan kecewa. Ayo terus bergerak," perintah Muhaimin kepada seluruh rombongan.

Kapal-kapal klotok yang dipakai rombongan menteri pun hanya mampu melaju perlahan menembus hujan deras di teluk Kumai. Setibanya di pelabuhan kecil Serimbang, perjalanan pun dilanjutkan melalui darat. Dibutuhkan waktu sejam bagi rombongan untuk menuju lokasi transmigtasi Kumai Seberang.

Jalanan tanah yang tergerus hujan menjadi hambatan tersendiri saat melewati hutan sawit seluas 5 ribu hektar milik perusahaan sawit dan para transmigran.

Setelah berkendaraan selama sejam, rombongan Menakertrans pun tiba di lokasi. Meskipun diguyur hujan deras, masyarakat antusias menyambut rombongan Menteri dengan Tetabuhan Tagonian.

Permukiman Transmigrasi Kumai Seberang merupakan Permukiman Transmigrasi Bina yang penempatannya dilaksanakan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010, dengan total penempatan 275 KK/1.086 jiwa, dengan pola Tanaman Pangan. Permukiman ini telah berkembang cukup pesat.

Sebagian besar transmigrannya yang berasal dari pulau Jawa ini menekuni pekerjaan sebagai petani sawit dengan bekerja sama dengan perusahaan sawit dengan model kerjasama  inti plasma.

Permukiman Transmigrasi Kumai Seberang merupakan salah satu contoh keberhasilan penerapan program re-focussing melalui peningkatan kualitas permukiman yang dititikberatkan pada peningkatan sarana prasarana transportasi, penerangan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Hal serupa juga diterapkan pada 50 permukiman transmigrasi bina lainnya, dan harapan ke depan seluruh permukiman transmigrasi dapat berkembang lebih cepat.

"Menyaksikan keberhasilan transmigran yang bercocok tanam, berkebun mapun yang berwirausaha. Lega rasanya. Daerah ini tidak akan berkembang seperti sekarang tanpa keringat dan kerja keras transmigran. Terima kasih. Anda semua adalah pejuang-pejuang Indonesia di zaman yang berbeda. Tidak sia-sia menembus hujan lebat tadi," ujar pria kelahiran Jombang Jawa Timur yang sering disapa Cak Imin ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar