Kamis, 20 Desember 2012

JK Capres Haus Pencitraan & Tukang Klaim


Ini adalah bagian dari pandangan saya pribadi terhadap fenomena yang sedang menuncul saat-saat masa kampanye Calon presiden 2009 ini. Bukan maksud untuk merendahkan atau merugikan orang lain, tetapi tulisan ini didasari atas pemikiran pribadi saya yang tanpa dipengaruhi oleh siapapun.

JK.... ya itulah sosok calon presiden yang cukup menarik, terutama iklan-iklan kampanye yang dibuat. Bahkan banyak kalangan yang mengatakan iklan yang dibuat dari calon ini cukup kreatif. Tetapi dibalik itu semua menurut saya dia ingin membuat/membangun citra yang baik kepada masyarakat yang seolah-olah dia sebelumnya tidak memiliki citra sama sekali.

Lihat beberapa iklan dia, yang memetik pembicaraan dengan wakil presiden amerika serikat.... atau iklan tentang swasembada yang mengungkapkan akan meyewakan kantor Deptan. Mungkin sebagian orang akan merasa dia itu wah, tetapi tentunya itu seperti mengorek borok orang lain yang seharusnya tidak disebarkan, dan semua itu dilakukan untuk kepentingan dia saja. dan sebagai bangsa yang menganut budaya ketimuran tentunya hal itu dirasakan kurang sopan. Jika kita sebagai Wakil presiden AS, ataupun Kepala di Deptan, bagaimana perasaan anda jika hal yang anda rasakan kurang baik justru iklankan untuk membuat jati diri si pembuat iklan. Pasti sakit kan.

Bukan hanya itu JK juga dirasakan haus akan Pengakuan, seolah-olah dia ingin mengatakan pada semua orang bahwa dia yang melakukan itu semua. Sika mengklaim, Tukang Klaim, itu kata-kata kasarnya. Perdamaian aceh menjadi senjatanya. Bahkan JK mengatakan bahwa, Hanya dia yang mau menandatangani perjanjian MOU aceh..... Ya. itu mungkin masih dianggap wajar, Toh dia memang wakil presiden. Bagaimana dengan Klaim, perdamaian dibali yang mengatakan dia yang menggagas Perdamaian tersebut. Klaim tersebut disampaikan Capres JK dalam kampanye dialogis di Wantilan Lila Karya, Jimbaran, Bali, Sabtu (19/6/2009). Kampanye tersebut dihadiri sekitar 1.000 peserta kampanye yang terdiri dari simpatisan dan relawan.

JK mengaku berperan besar dalam menciptakan perdamaian di Poso, Ambon, dan pasca bom Bali saat dirinya menjabat sebagai Menko Kesra di pemerintahan Megawati. "Menko Kesra yang justru mengambil tanggungjawab keamanan," kata JK.

"Saya perbaiki seluruh sistem keamanan di Bali. Memberikan peralatan untuk Polda dan fasilitas pendukung," imbuh JK.

Saya rasa tidak bijak seorang calon pemimpin bangsa selalu melakukan hal yang semcam itu. Toh nantinya masyarakat dapat memilih dan menilai siapa yang berperan, dengan banyak melalukan tindakan klain keberhasilan justru akan melemahkan JK sendiri. Selain itu tentunya tidak akan ada keberhasilan besar tanpa bantuan dan kerjasama dengan orang lain, dengan selalu Mengklaim justu akan menjadikan JK seolah-olah haus akan ucapan terima kasih dan pribadi yang membanggakan dirinya sendiri bahwa dia bisa melalukan segalanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar